Nidakhofiyya.com

Selamat datang di website kami. Nidakhofiyya.com adalah blog yang berisi tentang kajian keislaman, donasi, bisnis dan tips tips ringan yang berkualitas. Semoga website ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya buat kaum muslimin khususnya serta masyarakat secara umum.

Like US On Facebook

Wednesday, June 13, 2018

Haruskah dengan Antibiotik?


 HARUSKAH DENGAN ANTIBIOTIK?

Fenomena akhir-akhir ini  adalah banyaknya keluhan masyarakat yang dulunya penyakitnya mudah diobati  kok sekarang dengan antibiotik yang sama penyakit itu tidak kunjung sembuh. Hal ini bisa saja disebabkan karena  penggunaan antibiotik yang diminum sebelumnya tidak tepat.
                Untuk lebih jelasnya marilah kita ikuti penjelasan berikut ini..
Sebelum kita bicara antibiotik ada baiknya kita ulas sedikit mengenai bakteri.

Apa sih bakteri itu?

Bakteri adalah suatu mikroorganisme yang berukuran mikron sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Selain bakteri mikroorganisme yang lainnya misalnya virus, jamur dan parasit. Bakteri ada dua macam, yang satu bakteri yang baik yaitu yang berguna bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Yang lainnya adalah bakteri yang merugikan bagi manusia, hewan dan tumbuhan, bakteri ini  dinamakan sebagai bakteri pathogen. Antibiotik sendiri hanya efektif terhadap bakteri, tetapi tidak kepada mikroorganisme yang lain seperti virus, jamur dan juga parasit. Bakteri sangat mudah ditemukan di semua tempat, baik di air,udara maupun daratan. Ada juga bakteri yang menguntungkan buat manusia lho. Banyak bahan makanan yang terjadi akibat bantuan bakteri baik tadi misalnya: mentega, yogurt, yakult, terasi, asinan buah-buahan dan sosis. Tanpa bakteri tidak akan kita rasakan makanan seperti itu.
       

Apakah antbiotik itu??

Antibiotik adalah senyawa atau sintetik yang berfungsi untuk mematikan bakteri dengan menghentikan proses biokimia dalam organisme. Hampir sama dengan pestisida fungsinya. Kalau pestisida digunakan untuk membasmi hama : serangga /hewan yang mengganggu. Sedangkan antibiotika untuk membasmi bakteri patogen. Bakteri menurut kemampuannya membawa warna gram dibagi 2 yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Ada antibiotik yang hanya efektif terhadap bakteri  gram positif atau negatif saja. Tetapi ada juga antibiotik yang efektif terhadap 2 jenis bakteri tersebut.
                Siapa sih yang menemukan antibiotik? Pada awalnya Alexander Fleming menemukan antibiotik golongan penicillin dengan ketidaksengajaan. Semula Fleming lupa untuk membersihkan cawan petrinya sepanjang akhir pekan. Cawan tersebut kemudian ditumbuhi kapang di bagian medianya sewaktu ia mau membersihkan cawan tersebut. Penasaran ia pun melihat medianya dengan mikroskop. Mengejutkan, media yang semula banyak bakteri secara mengejutkan hilang mati oleh zat yang ada dalam kapang. 
             

Antibiotik berdasarkan target atau sasaran kerjanya dibagi paling sedikit menjadi 4 golongan

:
1. Penghambat sintesis dinding bakteri golongan  penicillin dan sefalosforin misalnya: ampicillin, amoxycillin, ceftriaxon, cefotaxim
2. Penghambat replikasi dan transkripsi (golongan quinolon)ciprofloxacin, rifampicin, ciprofloxacin, actinomycin
3. Penghambat sitesis protein (golongan tetrasiklin) Aminoglikosida misalnya: erythromycin, azithromycin, gentamycin, streptomycin,tetrasiklin, chloramphenicol
 4. Penghambat antagonis asam folat yang dibutuhkan bakteri (golongan sulfa)

             

Apa itu resistensi antibiotik? Kenapa bisa terjadi resistensi?

. Resistensi antibiotik adalah bakteri yang dahulunya mati kena antibiotik tertentu di waktu yang lain karena suatu sebab sudah tidak berefek antibiok yang sama kepadanya. Oleh karena antibiotik bekerja pada suatu proses, sehingga memungkinkan timbul strain bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Hal ini biasanya terjadi karena pemakaian antibiotik yang kurang tepat. Ada bakteri yang kebal terhadap beberapa macam antibiotik, bakteri ini dikenal dengan sebutan superbug.
Pemakaian antibiotik yang kurang tepat misalnya:
1. Penggunaan antibiotik pada penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti influenza, diare. Karena antibiotik tidak efektif terhadap virus, sebaiknya dihindari pemakaiannya. Kecuali bila ada gejala yang mengarah pada infeksi bakteri.
2. Penggunaan antibiotik yang terputus. Penggunaan antibiotik yang terputus di tengah jalan sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan resistensi. Karena penggunaan antibiotik yang benar adalah sesuai dengan dosis yang bisa mematikan bakteri dan dalam jangka waktu antara 5 sampai 7 hari. Hal ini dimaksudkan supaya bakteri langsung mati dan tidak sempat melakukan mutasi yang menyebabkan resistensi. Walaupun pasien tampak sembuh setelah beberapa kali minum antibiotik tetapi antibiotik tetap harus dihabiskan satu dosis (5 sampai 7 hari).
             

Bagaimana agar resistensi antibiotik dapat dihindari?

Resistensi antibotik dapat dihindari dengan:
1. Mengedukasi masyarakat tentang antibiotik. Penyakit ringan yang ditimbulkan oleh virus seperti flu, batuk, pilek dan diare semestinya tidak menggunakan antibiotik.
2. Dokter sebaiknya memberikan antibiotik pilihan dan lebih berhati hati dalam meresepkan antibiotik karena akan ditiru oleh masyarakat bila mengalami gejala yang sama.
3. Tenaga kesehatan yang lain seperti perawat, bidan, mantri  sebaiknya tidak mudah memberikan antibiotik kepada pasien
4. Apotek tidak mudah memberikan antibiotik kecuali dengan resep dokter, bila terpaksa memberikan ke masyarakat berikan edukasi yang baik mengenai antibiotik.
5. Perlu adanya kerjasama antar tenaga kesehatan untuk mengedukasi masyarakat tentang antibiotik.

KESIMPULAN:

Jangan sampai kita mudah menggunakan antibiotik yang sebenarnya itu belum perlu. Bila harus menggunakan, gunakan dengan benar dan dihabiskan untuk sekali dosis ( 5 sampai 7) hari. Konsultasi dengan dokter, apotek atau tenaga kesehatan lainnya. Wallahu’alam
Semoga bermanfaat...TIDAK HARUS DENGAN ANTIBIOTIK


No comments:

Post a Comment